Senin, 11 Juni 2018

Seks Dengan Cewek Seksi Di Sudut-Sudut Kantin


Triman dan Jhones ada ditanganku, kedatangan kalian ditunggu dicanteen sekolah jam 2 siang , jangan sampe terlambat!!!! Kalo enggak mereka berdua gwe panggang jadi sate…..

salam hangat : Painol

Selama pelajaran berlangsung Sheindy, Nia dan Morenil terlihat geliisah,

“Teng Teng Tengg” akhiirnya suara bel sekolah terdengar nyariing.

Sesudah pak Guru memberiikan PR, ia langsung pergii darii ruangan kelas kelas diiikutii para siswa yg berhamburan keluar. Satu demii satu para guru  dan siswa melangkahkan kakiinya keluar darii sekolahan tersebut, kecualii…. Sheindy , Nia dan Morenil. Dgn cemas mereka menuju canteen sekolah, Morenil dan Sheindy yg pemberanii memiimpiin paliing depan, yg terakhiir Nia yg penaqut.

“Sheindy… Morenil” Nia merengek

Morenil dan Sheindy menghentiikan langkah mereka

“Aqu taquttt….” Nia terlihat cemas memandangii piintu canteen yg masiih tertutup menyiimpan seriibu miisterii.

Morenil dan Sheindy berusaha menenangkan Nia, mereka mengertii , Nia memang seorang wanita yg penaqut.

Dgn memberaniikan dirii Morenil mendorong piintu canteen

“Kreee kettttt…….”

Perlahan-lahan ketiiga wanita tersebut masuk kedalam ruangann canteen bersiih yg terawatt.

Sementara tersebut darii tempat yg tersembunyii, dua pasang mata yg sudah lama mengawasii gerak geriik mereka bertiiga terlihat berbiinar-biinar, dua sosok pria yg masiih bersembunyii tersenyum-senyum, dgn mengendap-ngendap mereka berdua menghampiirii ketiiga wanita tersebut darii belakang. Lalu…

“Dharrrrrrr” sebuah suara meledak tiiba-tiiba mengejutkan tiiga sosok mulus dan mungiil tersebut darii belakang.

“Wuahhhhhh…..”

“Whouwwww…“Sheindy dan Morenil kaget sampe melompat

“AAAAAAAAAW.. CIAAATT” Nia yg penaqut mendadak membaliikkan badannya dan menendangkan kakii kanannya dan GOOOLLLLL..!!! OLEE… OLEEE OLEEE OLEEE…!!

“Heggggkkkk………. AA Aduhhhhh” sebuah tendangan reflek darii Nia yg mendarat diselangkanganku membuat mataqu melotot dan nafasku sesak.

“Blukkkkkkkk…” aqu langsung terkapar mendapatkan sebuah tendangan keras ditempat yg paliing berbahaya, dua buah bola diselangkanganku terasa ngiilu.

“Ha Ha Ha Ha Ha….” Jhones tertawa terbahak-bahak meliihatku yg terduduk lemas diatas lantai canteen sembari mengusap-ngusap selangkanganku.

“Ehhhhh….” Nia terlihat kaget, para wanitaku saliing berpandangan kemudian mereka tertawa lepas sembari membantuku berdirii.

Nia cengengesan sembari garuk-garuk kepala

“WAduhhhh….tersebutnya Nggak apa-apa kan ?”Morenil cekiikiikan

“He he he… duhh kaciannnn..Sosiisnya sakiit ya sayang…” Sheindy menggodaqu sembari mengelus bagian selangkanganku.

“Hmmmmm….. mang Triman Nggak apa-apa kan ?”Nia tersenyum senyum malu

“Euhhhh…Ehmmm Nggakkk.. Nggakkk apa-apa koqqq” Aqu berusaha menegakkan badanku supaya enggak terlalu malu.

“Wahhhhh ternyata Nia hebat juga biisa merobohkan seorang Triman” Jhones menyiindirku, suara gelak tawa kembalii menggelegar dicanteen sekolahan tersebut.

“Ehhh… mangg Triman…” Tiiba-tiiba Nia mengeluarkan sebuah kertas kumal dan menunjukkannya kepadaqu, wajahnya terlihat seriius, demiikian juga wajah Sheindy dan Morenil.

Semiinggu yg lalu

Aqu mengiintai sesosok badan tua dan kurus, hujan deras disertai angiin yg mengamuk membuat suasana jalanan tersebut menjadi sepii, riak air terliihat bergelora dgn arusnya yg kuat, kucegat badan tua tersebut.

“Hahhh… “ matanya melotot memandangiiku dgn ketaqutan

“Haiii Pak tua masiih iingat aqu ?”

“Aa Uuu Eee ampunnn.. hekkkss” suara dikerongkongannya tertahan sewaktu sebuah tangan mencekiik lehernya, badan Painol melayg diudara dan……..

“Aaa Byurrrrrr”Tanpa ampun, Arus air di kalii besar tersebut menelan sesosok badan yg kurus  dan peot.

Kupungut sebuah dompet tua yg sempat terjatuh darii kantung mahluk menjiijiikan tersebut dan

“Plunnnnnggggg” kulemparkan dompet tersebut kedalam kalii besar yg sedang mengamuk supaya dapat segera menyusul pekepunyaannya

“iinii mah tuliisannya sii Jhones…he he he”

Aqu dan Jhones tersenyum saliing berpandangan.dan tersenyum-senyum

“Dgn bangga gwe memperkenalkan dirii gwe sebagai satpam baru disekolahan iinii… tugas utama gwe untuk naik ke ranjang bersama Sheindy” Jhones membungkukkan badannya yg besar.

“Aduhh.. duhhh duhhh” Jhones memegangii perutnya yg terasa pedih karena dicubiit Sheindy.

“Sheindy.. mangg Jhones pengennnn” Jhones memelas, sudah semiinggu iinii Jhones siibuk mengurus kebebasannya darii Lembaga Permasyarakatan dikota tersebut.

Nafas Jhones memburu kencang sembari memperhatiikan Sheindy, Sheindy mundur sewaktu Jhones menghampiiriinya.

“Eehh… sama Morenil dan Nia aja ya, mangg…Jhones kan belum pernah main sama mereka….” Sheindy mendorong Nia dan Morenil.

“Hupppp… asiikkkkkk….” Jhones memanggul Badan Morenil dan Nia dibahu kanan dan kiiriinya.

“Ehhh Nggakk mauu..” Nia berontak menyadarii apa yg diiingiinkan Jhones.

“IIhhh… Mang Jhones mau ngapainn lepasiin ahhh” Morenil juga terlihat berontak, Jhones terkekeh-kekeh melangkahkan kakiinya.

“Sheindy…. Manggg Triman  pengennnn he he he” aqu meniiru permiintaan Jhones.

Sheindy tersenyum sembari membaliikkan badannya, ia berjalan kearah meja dan naik keatas meja dicanteen sekolahan tersebut, kedua tangan Sheindy bergerak kebelakang dan bertumpu pada meja canteen, kedua kakiinya tertekuk dan bergerak mengangkang, Sheindy tersenyum nakal seolah-olah menantangku. Jantungku berdetak-detak dgn kencang meliihat iisii Rok seragam Sheindy yg tersiibak menampakkan pangkal pahanya yg  mulus. Aqu segera menghampiiriinya, kutekan bahu Sheindy supaya ia merebahkan diriinya diatas meja, aqu duduk diatas kursii, dihadapanku badan Sheindy menggeliat lembut, matanya yg siipiit menatapku dgn pasrah, tanganku merayapii pahanya yg terasa halus, Tanganku kananku semakiin naik dan kiinii menyeliinap kebaliik kain segiitiiga berwarna abu-abu diselangkangan Sheindy, kujejalkan jarii tengahku kedalam lobang kemaluan Sheindy yg hangat dan berdenyut-denyut, biibiir Kemaluan Sheindy dgn kuat menggiigiit jariiku.

IIrama nafas Sheindy mulai tak teratur sewaktu aqu mengucek-gocek lobang Kemaluan Sheindy , Tangan kiiriiku meremas-remas buah dadanya yg masiih bersembunyii dibaliik seragam sekolah wanita tersebut. Tanganku bergerak semakiin liar menelanjangii Sheindy, kiinii Sheindy terlentang diatas meja canteen dalam keadaan telanjang bulat. Mata siipiit Sheindy terpejam-pejam sewaktu aqu mengesek-gesek cliitoriis mungiil diselangkangannya, esexeseks.com riintiihan-riintiihan keciil mulai terdengar darii biibiir Sheindy. Kedua tanganku kiinii meremas kedua buah dada Sheindy, sebuah remasan kuatku pada buah dadanya membuat Sheindy mengeluh, tiiba-tiiba Sheindy menepiiskan tanganku.

“Nggak mau ahhh… mang Triman liiciik… masak Sheindy doang yg telanjang..” kedua tangan Sheindy menutupii buah dadanya darii pandanganku, kedua kakiinya merapat.

“Habiis malassss siih, Nggak ada yg bukain…” Aqu berdirii menantangnya, Sheindy turun darii atas meja, kedua tangannya melepaskan kanciing-kanciing baju yg kukenakan, tangan mungiilnya bergerak menyiibakkan pakaianku supaya terlepas, kiinii Sheindy berlutut dihadapanku, tangannya menariik resletiing celanaqu, tanpa dapat kucegah celana panjang yg kukenakan melorot kebawah.

Sheindy mengecup-ngecup bagian celana dalamku yg menggembung, dgn cepat Sheindy menariik celana dalamku turun, dgn liar Sheindy menjiilatii gagang kemaluanku, kemudian liidahnya meliingkarii kepala kemaluanku. Aqu menatap kebawah, kubelai-belai kepalanya, Sheindy yg nakal kiinii begtersebut pandai melaqukan jiilatan dan hiisapan-hiisapan pada kemaluanku. Aqu harus mengaquii kepandaian Sheindy, Nia dan Morenil dalam berciinta memang meniingkat dgn pesat.

“Auhhh….. “Aqu keenakan merasakan sedotan-sedotan raqus mulut Sheindy dikepala kemaluanku, lumayan lama kubiarkan Sheindy mempermainkan kemaluanku.

Kuangkat badan Sheindy dan kuletakkan kembalii diatas meja, kedua kakiinya menggantung dipiingiiran meja, Sheindy merenggangkan kedua kakiinya lebar- lebar, kugosok-gosokkan kepala kemaluanku pada biibiir kemaluan Sheindy , kutekan kepala kemaluanku , sedikiit demii sedikiit kepala kemaluanku mulai terbenam kedalam lobang kemaluan Sheindy yg sempiit, satu sentakan yg kuat membuat kepala kemaluanku melesat dan terjepiit dibiibiir kemaluan Sheindy yg bentuknya sepertii ciinciin .

Kedua tangan Sheindy berpegangan kuat-kuat pada leherku sewaktu aqu mulai memaju-mundurkan kemaluanku

“Krekett… Kreketttt…Cleppp clepppp Cleppppp… Ahhhh Ahhhhhhh” suara deriit meja diiiriingii dgn suara riintiihan-riintiihan Sheindy mulai menghiasii ruangan canteen tersebut.

“Esssttt Akhhh Manggg Triman Enakkkk… Ouuhhh terusss mangg lebiih kuat…” Sheindy memohon supaya aqu memperkuat seranganku.

Tanpa harus dimiinta duakalii aqu menurutii keiingiinan Sheindy Aqu semakiin kuat menusuk-nusukkan kemaluanku pada lobang Kemaluan Sheindy yg seret dan sempiit. Rengekan-rengekan manja Sheindy diiiriingii jeriitan-jeriitan keciilnya terdengar begtersebut mengasiikkan, wajah Sheindy terangkat keatas , biibiirnya mendesah dan meriintiih-riintiih keenakan merasakan tusukan-tusukan kemaluan Triman yg semakiin liar

“Akkkkk SHH Crrrrrrttt KCCCRRTTTTTTT” kedua kakii Sheindy menjepiit piinggangku kuat-kuat sewaktu cairan keniikmatan tersebut meluap darii lobang Kemaluannya.

Kuangkat kedua kakii mulus Sheindy keatas dan kuletakkan pada kedua bahuku, sembari mengocok-ngocok lobang kemaluannya kedua tanganku merayapii permukaan pahanya yg halus mulus. Wajah Sheindy semakiin bersemu merah sewaktu aqu mengocok-ngocok lobang kemaluannya dgn kuat, kemaluanku mengocek-ngocek lobang kemaluan Sheindy dgn lembut, kutekan kemaluanku sedalam-dalamnya kemudian kutariik dgn perlahan dan kemudian kusodokkan dgn cepat, Sheindy mendesah-desah lembut, sesesekalii matanya yg siipiit terpejam dgn rapat merasakan gesekan-gesekan kemaluan Triman Anwar diselangkangannya.Gelora Biirahii

Sheindy meronta , ia mendorong piinggulku kebelakang sehiingga kemaluanku terlepas darii lobang Kemaluannya.

“Siinii manggg, dudukkkkk…..” Sheindy merengek memiintaqu untuk duduk diatas kursii, aqu menurutii keiingiinannya.

Badannya yg mungiil mengangkangiiku, kuarahkan kepala kemaluanku pada lobang kemaluan Sheindy. Kepala kemaluanku terasa gelii sewaktu kembalii menyeliinap memasukii lobang kemaluannya yg berlendir, Sheindy menahan gerakannya sewaktu merasakan kepala kemaluanku memasukii lobang kemaluannya. Aqu mencengkram dan menekan piinggul Sheindy kuat-kuat, memaksa wanita tersebut menurunkan piinggulnya.

“Ahhhh Shhhh…Uhhh!!” nafas Sheindy tersendat-sendat sewaktu kemaluanku terbenam semakiin dalam.

Akhiirnya Sheindy berhasiil mendudukii kemaluanku secara sempurna, kedua tangannya berpegangan pada bahuku , sedangkan kedua tanganku menekan-nekan piinggulnya sembari menusukkan kemaluanku kuat-kuat keatas. Sheindy meriintiih-riintiih, piinggulnya bergoyg-goyg, sesekalii ia mendesak-desakkan selangkangannya sehiingga kemaluanku tenggelam semakiin dalam.

“Akhhhhh Aowwwwwwwwww Chrrrrr Crrrrrrrrrrtttt” Sheindy memejamkan matanya meresapii rasa niikmat yg melanda badannya ,liidah Sheindy sedikiit terjulur keluar sewaktu memuntahkan Cairan keniikmatannya kembalii….

Pertarungan satu-lawan satu dicanteen sekolahan tersebut masiih berlangsung dgn sengiit, Triman Anwar seakan-akan enggak pernah puas meniikmatii badan Sheindy yg mungiil dan mulus.

****************************

Sementara tersebut…. Kiita mundur yuk.. ke moment dimana Jhones memanggul Badan Morenil dan Nia dikedua bahunya…..  Jhones melangkahkan kakiinya kesebuah ruangan, sesudah menurunkan badan Morenil dan Nia Jhones segera menutup piintu tersebut dan mengunciinya “Cliick”. Tanpa malu-malu Jhones melepaskan seragam Satpam dibadannya, dilanjutkan dgn terjatuhnya Celana panjang kepunyaannya dan yg terakhiirrrr.

“Wuaaahhhh” “IIdihhhhhh” Morenil dan Nia tercengang sewaktu meliihat  sebuah

“tongkat pemukul kastii” teracung dgn gagah diselangkangan Jhones , Morenil dan Nia bergiidik ngerii , sebuah Priibahasa mengatakan “diatas langiit masiih ada langiit.”

Jhones menghampiirii Morenil dan Nia, Nia melangkah mundur dgn teratur sedangkan Morenil diam ditempat sembari terus memperhatiikan daerah selangkangan Jhones. Jhones meraih tangan Morenil yg mungiil kemudian membiimbiing Tangan Morenil kearah selangkangannya. Jhones tersenyum merasakan elusan-elusan telapak Tangan Morenil yg halus dikepala kemaluannya, tangan Morenil meremas-remas gagang kemaluan Jhones yg lebiih panjang dan lebiih besar bulatannya dibandingkan kepunyaan Triman Anwar.

“Addaaa Dawhhhh…..” Jhones menjeriit kesakiitan sewaktu Tangan Morenil meremas dan menariik Gagang kemaluannya kuat-kuat.

“Ehhhh… Emmmm Asliiii ya  ? “ Morenil buru-buru melepaskan kemaluan Jhones.

“YAW ASLII DONNGGHH AHHH..”Jhones bergaya sepertii waria sembari mencubiit keciil hiidung Morenil.

Kedua tangan Jhones mulai mengelus-ngelus bahu Morenil sebelah kanan dan kiirii. Morenil diam tanpa berkata-kata, matanya yg siipiit terus memandangii selangkangan Jhones. Tangan Jhones dgn liincah mulai mempretelii kanciing baju seragam Morenil, satu demii satu kanciing baju seragam Morenil berguguran , Tangan Jhones bergerak melepaskan baju seragam wanita tersebut, sementara tersebut Tangan Morenil meraih kemaluan Jhones dan membelai-belai bagian kemaluan Jhones yg bentuknya sepertii helm. Jhones tersenyum kemudian memanggiil Nia yg masiih tersudut ketaqutan

“Siinii… Ayoo Siiniiiiiiii….” Jhones merayu Nia, perlahan-lahan Nia melangkah mendekatii, Nia memeluk piinggang Morenil darii belakang, darii baliik bahu Morenil, mata Nia mencurii-curii pandang memperhatiikan kemaluan Jhones , baru kalii iinii Nia meliihat ada kemaluan pria lebiih besar dan lebiih panjang dariipada kepunyaan Triman Anwar. Morenil menoleh kebelakang , biibiirnya menciiumii biibiir Nia, Nia membalas ciiuman Morenil, biibiir mereka bertaut rapat saliing mengemut dan mengulum.

“Wahhhh… he heh “ Jhones terkekeh-kekeh menatap kedua wanita Chiinese yg sedang asiik saliing melumat, tangan Nia melepaskan pengait Bra Morenil, dgn lembut dan erotiis tangan Nia melepaskan Bra yg dikenakan Morenil.

Jhones menahan nafas sembari meleletkan liidahnya, mata Jhones mendeliik meliihat payudara Morenil yg terlihat menggumpal padat. Baru saja Jhones menjamah payudara Morenil , tangan pekepunyaan buah dada tersebut menepiiskan tangan Jhones yg sembarangan mencomot buah dada wanita dihadapannya.

“Dugg duggg dugggg…” Jantung Jhones berdetak kencang sewaktu Morenil menatap dgn tatapan mata yg tajam, Morenil merendahkan badannya dan berlutut dihadapan selangkangan Jhones, badan Nia yg sedang memeluk piinggang Morenil iikut terbawa turun.

“Glekkk… “ Jhones menelan ludah sewaktu Morenil mulai mengendus-ngendus kepala kemaluannya, Jhones merem melek sewaktu tangan Morenil melaqukan kocokan-kocokan yg semakiin kuat. Liidah Morenil mulai terjulur keluar, liidahnya mengait – ngait “leher helm” Jhones, sesekalii dihiisapnya lobang kemaluan Jhones.

“riiiin Morenile. Nia mauuuu…..” Nia merengek pada Morenil yg terlihat raqus dan serakah mempermainkan kemaluan Jhones.

Morenil menggeser posiisiinya, Nia merangkak dan kiinii ia berlutut tepat disampiing Morenil, “Pemukul Kastii” kepunyaan Jhones berada ditengah-tengah diantara kepala Morenil dan Nia, kedua wanita Chiinese tersebut mulai mengendus – ngendus dan menciiumii gagang kemaluan Jhones.

Sebuah “Duet” serangan Morenil dan Nia membuat Jhones melenguh keenakan. Tangan Jhones membelai-belai kepala Nia dan Morenil, mereka berdua sedang asiik dgn mainan barunya yg lebiih besar dan panjang. Liidah Nia dan Morenil bergerak bergantian menggeliitiikii kepala kemaluan Jhones. Jhones mengangkat Badan Morenil, dibariingkannya badan Morenil diatas kasur busa yg terlihatnya sengaja disiapkan dipojok ruangan tersebut. Wanita bermata siipiit tersebut kiinii terlentang pasrah diatas kasur busa dgn hanya mengenakan rok seragam sekolahnya. Nafsu Jhones naik sampe keubun-ubun menatap dua buah gundukan buah dada Morenil yg turun naik seiirama dgn nafas wanita tersebut. Jhones menerkam dan menggelutii badan Morenil, liar, raqus dan kasar sekalii ciiuman-ciiumannya sewaktu mendarat dibiibiir, dan dileher Morenil.

Morenil memejamkan kedua matanya yg siipiit rapat-rapat, rasa was-was dan ngerii mendadak menyiiksa diriinya sewaktu ciiuman, jiilatan dan hiisapan-hiisapan Jhones semakiin turun kearah dadanya.

“Auhhhhh… MMM HHHH AHHHHH” Morenil tersentak merasakan cumbuan Jhones yg begtersebut liar dan brutal, berkalii-kalii badan wanita tersebut melentiing-lentiing merasakan kenyotan-kenyotan kuat dibagian puncak payudaranya.

Jhones begtersebut lahap menyantap dua buah gundukan susu dihadapan wajahnya, berkalii-kalii Tangan Jhones menepiiskan tangan Morenil yg berusaha mencegahnya meniikmatii payudara wanita tersebut. Ciiuman-ciiuman Jhones semakiin turun dan kiinii tangan Jhones menyiibakkan rok seragam yg dikenakan oleh Morenil, sepasang kakii yg halus dan mulus masiih merapat ketaqutan, sebuah kain segiitiiga putiih masiih asiik menempel menutupii bagian kemaluan sii kuciing liar Morenil. Tangan Jhones yg berbulu lebat menariik kain segiitiiga yg menutupii wiilayah kemaluan Morenil. Morenil menekuk kedua lututnya kemudian mengangkangkan kedua kakiinya kesampiing kiirii dan kanan seolah-olah iingiin memamerkan keiindahan kemaluannya dan  sepasang kakiinya yg halus dan mulus. Kepala Jhones bergerak menciiumii dan menjiilatii paha Morenil. Jiilatan dan Ciiuman Jhones yg liar dan kasar semakiin naik sampe…

“Ahhhhhhhhhhhh…. SHHH” Morenil menggeliat liar sewaktu liidah Jhones menjiilatii biibiir kemaluannya, mulut Jhones dgn raqus menghiisap dan mengenyot kemaluan wanita tersebut.

Kedua tangan Morenil mendekap kepala Jhones, piinggul wanita tersebut terangkat-angkat keatas, seakan-akan hendak memberiikan seluruh keniikmatan diselangkangannya untuk Jhones yg raqus dan liar.

Jeriitan-jeriitan liar dan rengekan Morenil membuat jantung Jhones berdetak-detak enggak beraturan, ia semakiin raqus meniikmatii kemaluan wanita tersebut, lendir-lendir guriih yg meleleh diselangkangan Morenil membuat Jhones semakiin betah menjiilatii dan mengemut-ngemut kemaluannya. Jhones kiinii mulai bergerak mengangkangii Morenil, kepala kemaluan Jhones yg miiriip bola kastii menempel dan menggesek-gesek biibiir kemaluan Morenil. Nafas Morenil tertahan-tahan merasakan tekanan-tekanan kuat diselangkangannya, Jhones terus berkutat menjejal-jejalkan kepala kemaluannya pada lobang kemaluan Morenil yg sempiit.

“Hhhuuaahh!!” mata Morenil yg siipiit melotot, mulutnya terbuka lebar merasakan kemaluannya seakan-akan terkuak lebar sewaktu Jhones dgn paksa menjebloskan kepala kemaluannya kedalam kemaluan wanita tersebut.

“Akhhh aduhhh sakiittt akkkkk enggakk….” badan Morenil mengeliat-geliat enggak karuan, punggungnya terangkat, ia berusaha menggeser-geserkan piinggulnya sepertii hendak melepaskan dirii darii kemaluan Jhones yg mengait lobang kemaluannya yg mungiil, Jhones malah semakiin dalam merojok lobang kemaluan Morenil kemudian “Bluk” punggung Morenil kembalii terjatuh tanpa daya.

Morenil semakiin seriing meriingiis-riingiis merasakan “sebuah tongkat Kastii” memasukii lobang kemaluannya yg mungiil.

“Echhhh Ahhhhhh Owwwwwwwww!” jeriitan-jeriitan liar Morenil menggema sewaktu Jhones dgn kasar memaju-mundurkan kemaluannya menggasak lobangnya.

Biibiir kemaluan Morenil terliipat kedalam sewaktu Jhones menekan gagang kemaluannya masuk dan tertariik sampe monyong sewaktu Jhones menariik gagang kemaluannya, Badan Jhones mendesak-desak badan wanita yg ditiindihnya. Keriingat mengucur dgn deras membasahii badan Morenil dan

“Aww Akhhhhhhh KccRRRTTT CRRRRRRRRttttTTT” mata siipiit Morenil terpejam rapat, biibiirnya sedikiit terbuka  meniikmatii keluarnya cairan keniikmatan tersebut di selangkangannya yg masiih digasak oleh Jhones dgn kasar.

“HmmmHH… sudahh manggg Akhhh… aqu diatas saja…” Morenil merasa sesak nafas ditiindih oleh pria berbadan tambun yg keasiikan meniindih-niindih badan wanita yg ditiindihnya.

Tanpa sudi untuk melepaskan kemaluannya yg mengait kemaluan Morenil Jhones merubah posiisiinya, posiisii saliing duduk berhadapan, Morenil berpegangan pada kedua bahu Jhones. Biibiir Jhones mengecupii biibiir Morenil, esexeseks.com liidahnya terjulur keluar menjiilatii mulut Morenil yg masiih tertutup rapat. Terlihatnya Morenil masiih merasa riisiih berciiuman dgn Jhones. Dgn cerdik Jhones menyentakkan kemaluannya kuat-kuat keatas menghantam lobang kemaluan Morenil sehiingga mulutnya terbuka lebar diiiriingii desahan panjang.

“Ahhhhhhhww HMMMMM MMMMM HHHH”

Pada saat mulut Morenil terbuka tersebutlah mulut Jhones segera menyumpal mulut siikuciing liar Morenil, Tangan kanan Jhones menekan kepala Morenil darii belakang sehiingga mulut mereka semakiin rapat bertautan. “Aufffhhhh HHH…” Morenil menariik biibiirnya darii biibiir Jhones, matanya yg siipiit terliihat sayu memandangii Jhones.

Perlahan-lahan Morenil membuka mulutnya, liidahnya terjulur keluar, dgn gembiira Jhones menghiisap-hiisap liidah sii kuciing liar Morenil, liidah mereka kiinii saliing kait , sesekalii Jhones kembalii mengulum biibiir Morenil. Badan Morenil kiinii mulai bergoyg diatas badan Jhones, gerakan-gerakan erotiis badan Morenil membuat Jhones melotot tanpa berkedip, badan Morenil meliiuk-liiuk dgn liar dan biinal. Jhones semakiin kuat dan cepat menyentak-nyentakkan kemaluannya keatas yg disambut oleh goygan piinggul wanita tersebut.

“Uhhh giila niih cewe , bener kata sii Triman dia yg paliing liarr… he he he asiikk.. Uttsss goygannya muantebbb!!!” kata Jhones dalam hatii sembari terus menghujam-hujamkankan kemaluannya keatas kuat-kuat.

“Awwww Akkkk Owwww…. CRRRTTT CRRRRTTTT” Entah sudah yg keberapa kalii Morenil memuntahkan cairan keniikmatannya dalam berbagai posiisii sex, yg jelas kiinii badannya terkulai lemas ditiindih badan gemuk diatasnya.

“He he he Floopppppppphh….” Jhones terkekeh-kekeh kemudian mencabut kemaluannya darii lobang kemaluan Morenil yg kiinii memar kemerahan, nafas Morenil terengah-engah kecapaian.

Jhones bangkiit kemudian menghampiirii Nia yg sedang duduk diatas sofa, matanya yg siipiit terpejam rapat-rapat, sedangkan tangan kiiriinya sedang asiik menggesek-gesek selangkangannya sendirii, pakaian seragam sekolahnya sudar bersebaran diatas lantai. Dgn perlahan-lahan Jhones bersujud dihadapan Nia, sakiing asiiknya, Nia sampe enggak menyadarii kalo kiinii Jhones sedang menontonnya. Nia mendadak membuka matanya sewaktu merasakan seseorang mengusap payudaranya, Nia menatap Jhones dgn tatapan mata yg sayu. Jhones berdirii kemudian menariik kepala Nia kearah kemaluannya.

“HMMM MHHHHHHH….” Nia terlihat lahap meniikmatii kemaluan Jhones, Jhones berkacak piinggang sembari menyodorkan “Tongkat kastiinya”

Beberapa saat kemudian Jhones mencabut kemaluannya darii tangan Nia, kiinii Jhones kembalii bersujud diantara kedua kakii Nia yg mengangkang. Kemaluannya menekan-nekan berusaha memasukii lobang kemaluan Nia, badan Nia tersentak-sentak dgn kuat sewaktu kepala kemaluan Jhones berusaha memasukii lobang kemaluannya dgn satu sentakan yg sekuat tenaga akhiirnya Jhones berhasiil menjejalkan kepala kemaluannya.

“Waaahhh….uuuuhh!” Nia menggeliat-geliat sewaktu  Jhones semakiin dalam menyodokkan kemaluannya.

Mata wanita tersebut yg siipiit menatap Jhones seakan-akan miinta untuk dikasiihanii, Jhones terkekeh-kekeh dan kemudian dgn tanpa ampun menghujam-hujamkan kemaluannya merojok kemaluan Nia dalam-dalam.

“Heeekkkkk Akkkkkkk Ohhhhh Waaaaaaaaaaa” Nia kewalahan menghadapii “mainan barunya”, bahkan mainan barunya cenderung membuat lobang kemaluannya terasa ngiilu diseliingii oleh rasa niikmat yg tak tertahankan

“HAAA Akkkkkk CRRRRRTT CRRRRRR” Nia menggelepar-gelepar , kedua kakiinya yg mulus melejang-lejang, rasa niikmat mendera diselangkangannya.

Jhones meremas dan membelai-belai payudara Nia sebagai penambah rasa niikmat, sembari tersenyum Jhones mencengkram buah pantat Nia dann…

“Huppppp he he he” Jhones bangkiit berdirii, secara otomatiis kedua kakii Nia yg mulus meliingkarii piinggang Jhones, kedua tangan wanita tersebut kiinii berpegangan pada bahu Jhones.

Jhones meleletkan liidahnya dan kemudian ia mulai mengayunkan kemaluannya, badan Nia kiinii terayun-ayun mengiikutii helaan kemaluan Jhones. Rengekan-rengekan Nia terdengar dgn keras diiiriingii jeriitan-jeriitan keciil. Sang Surya seakan akan sengaja berjalan dgn lambat, ia masiih iingiin menonton pertarungan seru antara Jhones dan kedua wanita Chiinese tersebut.

Harii sudah mulai gelap,mungkiin sekiitar jam 17.30, Aqu duduk santai diatas kursii, Sheindy duduk dipahaqu, kepalanya bersandar dibahuku, kedua matanya yg siipiit terpejam kecapaian, hampiir setengah jam Sheindy tertiidur dipangkuanku, perlahan-lahan ia menggeliatkan badannya.

“MMMMHHH Hoooaahhhh… manggggg” Sheindy menguap.

“Emmm cup cuppp” aqu mengecupii keniingnya sembari mengusap-ngusap pahanya. Ia turun darii pangkuanku kemudian memakai kembalii pakaian seragamnya.

Sheindy tersenyum sembari memperhatiikanku yg sedang memakai pakaianku kembalii. Enggak berapa lama Jhones muncul sembari menggandeng Nia dan Morenil. Jalan kedua wanitaku agak aneh.

“Liatt jalannya ngangkang he he he. persiis kaya kamu dulu tersebut lohh” aqu menyiindir Sheindy.

Sheindy menyiikutku, biibiirnya manyun, aqu langsung menciium biibiirnya yg monyong. Aqu menggandeng piinggang Sheindy menyusul Jhones yg sudah terlebiih dahulu menuju kendaraan.

************************************

Beberapa bulan kemudian

Malam tersebut aqu menantii dgn enggak sabar, akhiirnya terdengar suara mesiin kendaraan darii kejauhan mendekatii tempatku menantii, aqu tersenyum tanpa banyak biicara aqu naik , duduk disebelah depan, Jhones dan Aqu akan menjalankan rencana yg sudah kamii susun dgn rapii, satu rencana terakhiir. Jhones memarkiirkan kendaraannya disebuah diskotiik, disana kamii mengiintai sampe subuh, sebuah penantian yg panjang. Jhones dan Aqu saliing berpandangan dan tersenyum sewaktu meliihat sesosok badan gemuk berlemak masuk kedalam kendaraan BMW. Kendaraan Jhones segera mengekorii kendaraan didepannya sampe disebuah tempat yg sepii.

“Ciiiiiiiiiiiiiieettttt…… “ Jhones menyaliip kendaraan didepannya, Aqu dan Jhones segera turun lalu mengurung kendaraan BMW tersebut. Dgn sebuah kampak aqu memecahkan kaca kendaraan.

“Prangggg…..”

“Heiiiiii… !!!!” sosok gemuk tersebut membentak garang namun begtersebut meliihat tiindakan kamii yg beriingas nyalii siigemuk menciiut, dgn paksa Jhones menyeretnya masuk kedalam kendaraan tua kepunyaannya.

**********************************

Disebuah Rumah Tua dipiinggiiran kota.

“ Bukkk… Bukkkk Bukkkk… Whuaaakkk… Akkkkkkkhhhh…” Siigemuk menjadi sasaran Tiinju-ku dan Jhones , beberapa giigii siigemuk sudah tanggal terhantam tiinju kamii berdua.

Aqu semakiin sebel meliihat wajah siigemuk yg ketaqutan, kuhampiirii dia…

“Triman !!! Jangann !!!” Jhones mengiingatkanku , ia memegangii tanganku yg sedang mengangkat kampak.

“Nahhh sekarang lu piiliihhhh….!!! Tanda tanganii document iinii atau Mau gue sodomii pake golok…Hah!!!” Jhones mengancam sembari mengacungkan sebiilah golok.

Aqu tersenyum, rupanya Jhones lebiih cerdik, ia sudah mempersiapkan setumpukan document, dan surat-surat pembebasan tahanan karena berkelaquan baik, didalamnya ada nama teman-temanku. Tanpa banyak tiingkah siigemuk menanda-tangangii document-dokument yg disodorkan oleh Jhones.

**********************************

Didepan sebuah Lembaga Permasyarakatan

Aqu dan Jhones menunggu didepan LP,  darii sebuah piintu gerbang yg kokoh tersebut mulai bermunculan wajah teman-temanku.

“Ditttt…. Dittttt “ Jhones membunyiikan klakson kendaraan untuk menariik perhatian mereka semua. Aqu dan Jhones mengantarkan mereka kesebuah tempat dimana kamii biasa berkumpul, sebuah rumah sederhana didekat telaga, keadaan alam disana masiih asrii, pohon-pohon besar tumbuh tanpa terganggu oleh tangan-tangan jahiil manusia, rerumputan hiijau bak permadanii menghiasii sekiitar rumah tempat kamii berkumpul jauh darii keramaian dan hiiruk piikuk masyarakat sekiitar.

1 komentar: